TIPS PERAWATAN BURUNG BAKALAN
Membeli
burung di Pasar burung memang sangat banyak pilihan mulai burung ciblek
hingga burung muray batu semua tergantung dengan rapinya di setiap
kios-kios burung yang kita datangi. Jenis burung yang bervariasi mulai
dari burung bakalan hingga burung jadi semua ditawarkan dengan harga
yang juga bervariasi. Kadang begitu inginnya kita memelihara burung
bagus yang sudah rajin berkicau tapi apa daya isi dompet di kantong kita
tak juga turut berkicau yang rajin berkicau malah bini kita begitu tahu
kita mencoba menawar burung-burung jadi tersebut, hehehe
alternatifnya beli burung bakalan .. entah itu burung kacer, pentet,
ciblek ataupun burung apa saja asal sesuai dengan selera dan tentu saja
penawaran terendah dari kita. lalu bagaimana perawatan burung bakalan
agar bisa hidup lebih lama di tempat kita atau lebih bagus lagi jika
burung bakalan tersebut mau jinak dan berbunyi dengan rajin ditempat
kita,, hal itu tentulah membawa kebanggaan tersendiri bagi kita yang
merawat burung tersebut. maka itu disini kita akan membahas semua hal
yang berkaitan dengan burung bakalan tersebut.
|
sumber gambar : www.opentravelinfo.com |
Katakanlah kita sudah memilih seekor burung bakalan dan kita sudah
mengetahui kriteria burung bakalan yang bagus itu seperti apa, dan yang
penting burung bakalan yang kita beli itu 100% berjenis kelamin Jantan,
tidak cacat, bulu yg bersih tidak kusam, dan terlihat lebih lincah
dibanding yg lain. sewaktu kita membeli burung tersebut oleh penjual
burungnya kita tidak akan diberikan kandang untuk membawanya ( kecuali
kita membelinya dengan kandang atau membeli kandang bekas) tetapi burung
teresebut dimasukan kedalam kantong semen atau dibeberapa daerah
dimasukan dalam besek. bayangkan betapa panasnya suhu dalam besek
tersebut dari perjalanan pulang hingga sampai kerumah kita apalagi kalo
kita masih sempet-sempetnya belanja kebutuhan yang lainnya dahulu.
Hal pertama yang harus dilakukan begitu burung sampai rumah adalah :
- Sediakan sangkar yang bersih ( Kalau sangkar tersebut bekas burung
yang sebelumnya mati sebaiknya sangkar disterilkan dahulu dengan cara
membersihkan sangkar dengan sabun),
- Beri minuman dan juga makanan kesukaannya terlebih dahulu misalnya
untuk burung pemakan buah-buahan maka masukan pisang untuk burung
pemakan serangga masukan kroto dan jangkrik ke tempat makanannya
sebaiknya hindari pemberian voer untuk burung yang pertama kali datang
hingga burung benar-benar beradaptasi dengan lingkungan rumah.
- Langsung masukan burung yang baru kita beli tersebut ke sangkar
tersebut lalu full kerodong untuk sementara waktu dan disimpan di tempat
yang sejuk dan tenang.
- Biarkan dahulu beberapa lama untuk memberi waktu kepada burung beradaptasi dan terbiasa dengan rumah barunya.
Penting : Jangan pernah memandikan burung bakalan sebelum burung benar-benar beradaptasi dengan sangkar atau lingkungan sekitarnya.
Proses pemberian voer kepada burung bakalan.
Setelah burung telah benar-benar beradaptasi dengan lingkungan dan
sangkar, biasanya ditandai dengan burung yang lebih tenang di
tangkringannya sambil terlihat beberapa kali makan dan minum di cepuk
barulah berikan voer jika burung sudah makan voer dan jika belum makan
voer maka tahapan selanjutnya adalah pelatihan bagi burung agar mau
makan voer.
Untuk burung pemakan buah-buahan proses pelatihannya bisa dimulai
dengan buah pisang yang diaduk dengan voer kasar/ voer ayam. agar pada
saat burung makan pisang tersebut maka voer kasar yg menempel pada
pisang akan ikut juga termakan, lanjutkan terus tiap hari dengan porsi
yang berubah-rubah : jumlah pisang lebih sedikit dari jumlah voernya
hingga pengetesan yaitu memberi makan dengan voer tanpa dicampur dengan
buah-buahan. kalau burung mau memakannya dan kotorannya terlihat
bergumpal dan berwarna hijau berarti burung sudah mencerna voer dan
menganggap voer sebagai makanannya, tapi jika kotorannya masih berbentuk
cairan dan bercampur dengan warna putih maka tahapan ini bisa
dilanjutkan terus hingga burung benar-benar sempurna makan voer. dan
jika burung sudah mau makan voer maka voer nya bisa diganti dengan merek
yang biasa anda gunakan untuk burung kicauan lainnya.
Untuk burung pemakan serangga, prosesnya tidak jauh berbeda dengan
burung pemakan buah-buahan, hanya disini kita menggunakan kroto (telur
semut rangrang), sebaiknya gunakan kroto basah yang masih segar( tidak
bau) dan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran ataupun semut dewasa
yg sudah mati/masih hidup.
Hari pertama kroto dimasukan dengan porsi lebih banyak dari jumlah voer.
jangan dulu diaduk. dan hari berikutnya kroto dan voer diaduk dengan
porsi kroto yang setiap harinya berubah yaitu lebih sedikit dibandingkan
jumlah voer. hingga proses pengetesan yaitu burung diberi makanan
berupa voer murni tanpa campuran dan dilihat apakah burung mau makan
voer tersebut atau tidak lalu lihat kotoran burung apabila sudah
berbentuk dan berwarna kehijauan berarti burung sudah makan voer jika
masih terdapat cairan putih berarti burung belum sempurna mencerna voer
dan bisa melanjutkan proses latihan ini hingga burung benar-benar
sempurna mau makan voer.
Proses penjinakan burung
Setelah burung benar-benar sempurna makan voer, barulah kita ke tahap
penjinakan. tahap ini hanyalah salah satu metode agar burung tidak
ketakutan/gerabagan jika melihat kita ataupun orang-orang yang lalu
lalang dihadapannya. Biasanya burung bakalan yang dilatih makan voer
lebih cepat jinak atau sudah jinak meskipun masih jinak-jinak lalat.
tapi ada baiknya juga melatih burung cepat jinak agar tidak menimbulkan
kesulitan dikemudian hari.
Untuk menjinakan burung biasanya penggemar burung kicauan menggunakan metoda:
Memandikan burung hingga basah kuyup.
Memandikan dengan cara dipegang oleh tangan lalu membasuhnya secara perlahan.
Menggantung sangkar di tempat yang ramai orang lewat, di ruangan
keluarga, atau di tempat yang banyak aktifitas keluarga/orang-orang
sekitar.
Memberi makan dengan tangan dengan cara menggunakan lidi yang ditusukan
pada jangkrik lalu diberikan pada burung. dan setiap harinya lidi
tersebut dipotong pendek sampai hari dimana ukurannya pas dengan jari
kita yang memegang jangkrik lalu memberikannya pada burung. dengan
demikian burung tidak akan takut lagi pada saat kita memberikan jangkrik
dengan tangan kita.
setelah semua tahapan-tahapan tersebut kita jalani , dalam artian burung
sudah jinak dan mau makan voer, tahapan selanjutnya adalah perawatan
harian.
Perawatan harian burung bakalan.
Biasakan mengeluarkan burung pada pagi-pagi hari sekali dengan tujuan pengembunan.
Berikan Ekstra Fooding berupa jangkrik 4 hingga 5 ekor pagi dan Sore hari.
Berikan Ulat Hongkong 1-2 Ekor pada Pagi dan Sore hari.
Berikan 1 ekor Ulat bumbung ( Ulat Bambu/Cangkilung) Jika cuaca terasa terik/panas menyengat.
Rutinkan Mandi dan Jemur selama 1-2 Jam, dan selama penjemuran sebaiknya burung jangan diganggu.
Setelah lewat sore hari burung bisa diberikan kerodong untuk beristirahat hingga pagi berikutnya.
Dengan perawatan yang rutin dan konsisten ,bukan tidak mungkin didapat
hasil yang memuaskan dari burung bakalan anda, bayangkan betapa
bangganya anda bisa membuktikan kepada diri anda atau rekan anda ( atau
bini anda ^^) bahwa anda ternyata mampu mengurus burung kicauan dengan
hasil yang memuaskan. dan tentunya rawatan anda tersebut akan sebanding
dengan harga burung yang sekarang anda miliki /rawat dari bakalan jika
burung tersebut dijual ( misalnya beli cuma 50rebu sudah jadi dijual
350rebu ). Semoga berhasil :)
Tips ini sudah terbukti pada burung sejenis Kacer, Pentet, Cucak ijo, Ciblek dan burung kecil lainnya.
Sumber : kicau mania bogor / kmbogor.blogspot.com